Djarot Ingin Lantai Matras Kerajinan Tangan di Cipayung Bisa Jadi Lapangan Kerja
Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menemukan kemungkinan pertumbuhan lapangan kerja selama blusukan di Kampung Kramat,
Cipayung, Jakarta Timur. Pasalnya, ada banyak bisnis manufaktur produsen alas lantai. Betal mengaku, bisa
buatlah kasur lantai sebanyak 50 buah setiap hari melalui enam pegawainya. Dia tidak memiliki tempat pemasaran yang cukup.
Djarot membutuhkan perusahaan untuk bisa menjangkau pria dan wanita yang tinggal di menara DKI. Dia menginginkan musuh bisa dilatih oleh
Kasur lantai dari desa. Ini bisa menjadi nilai ekonomi bagi pembayar pajak tersebut. "Atau disebarkan ke luar kota," jelasnya
Djarot Harga kasur bervariasi berdasarkan ukuran kasur mereka. Ada harga Rp 65.000 - Rp 120.000 lebih. Motifnya,
Djarot menilai melatih warga menara untuk menciptakan batik. Ia meyakini bahwa lebih sulit untuk belajar menara penghuni. Sambil membuat
Lantai kasur, lebih mudah untuk menilai. "Kalau ini bagus, kita kembangkan dengan melatih saudara kita di rusunawa untuk ibu disana
mereka bisa membuat kasur, "jelas Djarot, disela-sela usaha di RW 04 Kampung Kramat, Cipayung, Jakarta Timur,
Rabu (2/11 / 2016). Realisasi, jika perajin bisa diajak melatih menara penghuni, Pemprov DKI akan
membantu membubarkannya Padahal, Pemprov DKI bisa jadi pembeli, misalnya bisa dimanfaatkan di lembaga sosial
beroperasi oleh pemerintah kota. Djarot juga membutuhkan pemerintah kota untuk membangun perajin di lantai. Termasuk sampai dengan hibah
dana. Terlepas dari hujan, Djarot sempat mampir ke dua daerah di samping proses pembuatannya, di antaranya
milik Betal Sunaryo.Baca juga: gantungan kunci akrilik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar