Legislator: pengembangan sektor kerajinan tangan sultra dibatasi oleh modal
Permintaan pasar akan barang tersebut agak tinggi namun penciptaannya karena pendanaan. Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat
Tina Nur Alam menjelaskan pertumbuhan bisnis kerajinan tangan di Sulawesi Tenggara (Sultra) masih terkendala oleh modal.
Disebutkan, industri kerajinan di Sulawesi Tenggara yang ada sudah anyaman kerajinan rotan, perhiasan perak, kerajinan tangan, gembol
dan kerajinan yang agate. Bisnis kerajinan Palaku Sultra, dia menyatakan mengharapkan adanya sentuhan atau intervensi di pihak berwenang
Kesederhanaan mendapatkan suntikan modal. "Industri kerajinan cepat di Sulawesi Tenggara adalah kerajinan tangan dari Sultra yang dimiliki
memasuki pasar nasional, "katanya." Sebagai anggota DPR tentu saja saya akan berusaha membantu melalui
mitra Komisi VI BUMN menggunakan dana CSR untuk membantu pelaku kerajinan atau UKM di Sulawesi Tenggara, "kata Tina yang
juga Ketua Dekranasda Sulawesi Tenggara. "Dari kunjungan kerja saya di Sulawesi Tenggara dan berkomunikasi dengan pelaku
UKM atau industri kerajinan, kendalanya adalah modal yang sama, "jelas Tina Nur Alam, di Kendari, Rabu.Baca juga: plakat kayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar