Kerajinan Gembol, Bahan Baku Menjadi Ancaman
Karno mengatakan dia dan amatir lainnya menjadi bahan gembol di pohon jati sebelumnya yang tetap berakar. Di jati akar di
hutan, pasar Desa Geneng dan kota-kota lain di Margomulyo dan Ngraho telah berbaris sepanjang masa ini. (Baca: Gembol Craft,
Satu Desa Bisa Mencetak Omzet Miliar Rupiah) Ketua Asosiasi Pelaksana Limbah Arus Bojonegoro Yuli Winarno
Selain itu disebutkan bahwa kerajinan gembol menjadi primadona dan menembus pasar internasional. Namun, kata Yuli, ekspor
Prosedurnya bukan dari Bojonegoro, namun via eksportir dari Semarang, Surabaya dan Bali. Bojonegoro - Produksi kerajinan tangan
Dari gembol terancam karena akses terhadap bahan baku. Meski kerajinan dari bahan utama pohon jati itu
masih cukup populer dan pasar terbuka ke Eropa. (Baca: Polisi Bojonegoro Aman Ribuan Batang Kayu Jati)
Umumnya bahan baku diperoleh dari kawasan hutan di Bojonegoro, Tuban, Blora, dan unsur Ngawi dan Madiun. "Ini
melalui asosiasi masyarakat hutan desa (LMDH) yang merupakan pasangan Perhutani, "kata Karno, yang berjanji akan memasarkannya.
produk ke Sulawesi dan Kalimantan. Selain bahan baku, kata Yuli, pengolahan jati gembol cukup sederhana
Bojonegoro. Menurutnya, prosedurnya bisa dilakukan untuk memberi nilai tambah. "Ke depan, kita akan membawa perajin,
atau begitulah nilai art nampaknya juga, "kata Yuli." Dalam dua tahun sebelumnya, bahan baku Jati gembol pun turun, "jelasnya.
Karno, 32, pengrajin di Desa Geneng, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro, Jawa Timur pada hari Jumat siang, 10 Oktober 2014.
Desa ini terkenal dengan kerajinan kerajinan industri rumahan gembol.Baca juga: pusat plakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar