Senin, 02 April 2018

"Saya sendiri beserta ibu-ibu di sini sudah memakainya.


"Saya sendiri beserta ibu-ibu di sini sudah memakainya. Dalam Aktualitas, Kepala Desa Binangun dan kelurahan juga
dibeli, serta mempromosikan kesenian tempat sampah plastik dari daerah, "kata Yeti" Limbah bekas minuman dipotong
bagian atas, kemudian dikonstruksi sampai rapi, lalu susun acara dengan diikat menggunakan ranjau plastik. Jadi tas atau dompet
keranjang, "kata Yeti, ketika menemukan SDM, Rabu (12/9/2015). Yeti, salah satu warga daerah yang awalnya memiliki gagasan
untuk menghasilkan kerajinan, dikatakan bahwa sampah plastik yang digunakan untuk menghasilkan kerajinan adalah minuman kaca, seperti Ale-ale dan Zegar, di
Selain bekas bungkus jawa. Uang tunai dari keuntungan, lanjut Yeti, sementara masih dihabiskan untuk membeli peralatan di belakang
prosedur produksi, misalnya pemotong, gunting, dan rongsokan plastik. Kasus kerajinan tangan yang mereka hasilkan dari sampah plastik tersebut
keranjang atau tas luar biasa yang luar biasa. Sebenarnya, indah dengan tas. Sesuai dengan Yeti, yang membuatnya
kerajinan dari bahan limbah plastik akan membutuhkan kesabaran dan ketekunan, sehingga hasilnya bisa memuaskan. Untuk tikar dan
taplak meja dibuat dengan bermacam kreasi dan motif berwarna-warni. Yeti mengharapkan, pembelian barang kerajinan masa depan
ibu di RT.07 / 03, Dukuh Priagung akan tersebar luas, dan permintaan pelanggan semakin banyak. "Alhamdulillah, akhirnya a
banyak peminatnya. Kerajinan terbuat dari limbah yang kami buat banyak permintaan pelanggan. Tentunya kita merasa bangga dan
senang karena hasilnya bisa memuaskan di daerah itu, "jelasnya. Dalam hal membuat tikar dan taplak meja, bahan yang digunakan
adalah sisa potongan kopi dan sisa-sisa kain yang didapat dari penjahit. Cara berproduksi, sampah ditenun sesuai dengan yang diinginkan
pola.Baca juga: plakat wisuda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar